Diawali dengan " Bismillahirrohmanirrahim.."

The Science without Religion is blind,
The Religion without science is lame"

muhammadfahriapriyanto.blogspot.com
“Lima hal ini (waktu muda, masa sehat, masa luang, masa kaya dan waktu ketika hidup) barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.”
(At Taisir Bi Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/356)

YUK.. BROWSING SAMBIL BELAJAR...

Sabtu, 08 Agustus 2015

Nasehat Pernikahan



ألسلام عليكم ورحمةأاللّه وبر كاته

Alkisah dan semoga mengambil hikmah dari kisah berikut ini ya...J
1.        Nasehat untuk Suami
Seorang sahabat bernama Salman Al-farisi ra, yang mempunyai adik perempuan yang kawin dengan sahabat Abu Dzar al-ghifari ,
Suatu ketika ia (Salman) menengok adiknya dirumah suaminya, dilihatnya rambut adiknya acak-acakan, pakaian kumuh, pendek kata “gak enak dilihat”.
Kemudian Salman memberikan nasehat : “Kau, bersoleklah sedikit supaya suamimu betah dirumah
adiknya : “Untuk siapa aku bersolek?
Salman : “Ya tentu untuk siapa lagi kalau bukan untuk suamimu?
Adiknya: “Ah, percuma saja...suami saya jarang dirumah
Salman    : “kemana?
Adiknya : “Suami saya pergi ke masjid terus...
Kemudian Salman mengadukan hal ini kepada baginda Rasul SAW, lalu baginda Rasul SAW bersabda, “Segala sesuatu ada haknya, Allah ada haknya untuk disembah, Istripun  punya haknya untuk dipenuhi.
Melalaikan suatu hak berarti kedzaliman. Disini kita melihat fungsi, karena kekurangan perhatian Abu Dzar al-ghifari terhadap istrinya mengakibatkan kemalasan istrinya untuk mendandani dirinya sendiri.

2.        Nasehat untuk Istri
Sebuah riwayat seorang Sahabat akan berperang Jihad membela Agama Allah, ketika itu sahabat berpesan pada istrinya, “Aku mau perang membela agama, aku berpesan kepadamu kalau aku belum pulang kerumah, kau janganlah keluar rumah.
Istrinya : “Baik bang.” Maka berangkatlah Sahabat tadi dengan iringan Doa istrinya.
Singkat cerita datanglah utusan dari Orang Tua si istri tersebut.
Utusan                    : “Assalamualaikum, bu.
Istri Sahabat           : “Waalaikumussalam, ada apa pak?
Utusan                    : “Orang tua ibu sakit keras, tolong pulang lah kerumah ibu mu.
Istri Sahabat           : “Ya Allah, suami saya baru berangkat berjihad, suami saya bilang kalau dia belum pulang kerumah, saya  dilarang untuk keluar rumah. Tolong sampaikan maaf saya kepada ibu saya bahwa saya belum bisa datang karena suami saya berpesan begitu.”
Pulanglah si utusan tadi. Kemudian besok harinya utusan tadi balik lagi.
Istri Sahabat           : “Gimana.. ?
Utusan                    : “Aduh, orang tua ibu semakin parah sakitnya, kelihatannya gak ada harapan lagi, sebelum menghembuskan nafas yang terkahir, datanglah untuk menjenguknya.
Istri Sahabat           : “Mohon maaf, suami saya belum pulang, saya tidak berani keluar rumah sebab itu pesan suami saya. Pulanglah engkau.. saya ikut mendoakan agar ibu saya segera mendapat kesembuhan.
Besoknya hari ke-3 utusan ini datang lagi
Istri Sahabat           : “Bagaimana.. ?
Utusan                    : “Sudah meninggal dunia, barangkali sebelum dikubur engkau mau melihat untuk kali yang terkahir.
Istri Sahabat           :  Bagaimanapun berat hati bagi saya, suami saya belum pulang dan pesannya seperti itu.
Ini rupanya si utusan tadi kesal, ini anak sama orang tua sendiri begini amat, lalu utusan tersebut melapor ke baginda Rasul SAW untuk mengadukan hal ini.
Kemudian baginda Rasul SAW bersabda : “Dosa orang tua yang meninggal ini sudah diampuni oleh Allah karena dia memiliki anak perempuan yang begitu taat terhadap suaminya.
Allahu akbar, jadi ketaatannya (Istri terhadap suaminya) ini memberikan ganjaran untuk mengampuni dosa dosa orang tua yang sudah meninggal dunia.

Semoga kisah ini bisa memberikan kita teladan dan memberi hikmah buat kehidupan rumah tangga terlebih bagi yang hendak memulai membangun dan membina rumah tangga baru. ...J

وألسلام عليكم ورحمةأاللّه وبر كاته
Disusun Oleh           : M. Fahri Apriyanto
Sumber                   : KH. Zainuddin MZ Rahimahullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar