Diawali dengan " Bismillahirrohmanirrahim.."

The Science without Religion is blind,
The Religion without science is lame"

muhammadfahriapriyanto.blogspot.com
“Lima hal ini (waktu muda, masa sehat, masa luang, masa kaya dan waktu ketika hidup) barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.”
(At Taisir Bi Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/356)

YUK.. BROWSING SAMBIL BELAJAR...

Sabtu, 25 Juli 2015

Keutamaan Belajar Sejarah

Imam Ibnu Kholdun didalam tarikhnya beliau mengatakan “ketahuilah bahwa materi sejarah merupakan materi yang sangat memiliki madzhab yang bergengsi, memiliki faidah yang besar, yang tujuannya mulia, karena sejarah mampu mempertontonkan kepada kita kondisi orang-orang dulu dari sisi akhlaknya, dan para nabi dengan sirahnya, raja-raja beserta negara dan politiknya.”
Oleh karena itu dengan sejarah kita bisa mengetahui perilaku umat, dengan sejarah kita bisa mengetahui nabi-nabi dengan sirahnya, dengan sejarah kita bisa mengetahui negara politik kekuasaan suatu bangsa dan raja.
Mangkanya umat yang tidak mengetahui sejarah agamanya, negaranya, tokoh-tokohnya adalah umat yang mudah dipengaruhi dan gampang didistorsi, dan mengalami berbagai macam pengaruh budaya-budaya luar.
Tidak ada salahnya untuk mempelajari sejarah..

Sumber : Zainal Abidin bin Syamsudin, Lc

Minggu, 19 Juli 2015

Tanda diterimanya Amal Ramadhan kita

Mukaddimah :
·         Tidak ada perkara hati yang paling mulia yaitu Rasa syukur yang begitu besar kepada kita yang telah memberikan kenikmatan kemudian melengkapinya dengan keberkahan.
·         Ada orang yang diberi kenikmatan oleh Allah tetapi tidak diberi keberkahan
·         Para ulama salaf waktu ditanya, apa itu tanda keberkahan dalam kehidupan ?
Diantaranya mereka menjawab bahwa tanda keberkahan kehidupan adalah maa yuzidunafi to’ath ( sesuatu yang senantiasa menambah ketaatan kita, itulah yang dinamakan tanda berkah.
Ada orang yang diberi kenikmatan oleh Allah tetapi tidak berkah, jadi setiap satu rupiah yang ia dapat tidak membuat ia untuk mendekatkan diri kita apada Allah, dan sebaliknya..
Beruntung apabila ada seorang hamba yang diberi kenikmatan yang dilengkapi keberkahan, sehingga setiap satu rupiah nikmat yang kita dapat menambah satu ketakatan.
Semoga kita senantiasa diberi kenikmatan oleh Allah serta diberi keberkahannya.
·         Hadist Nabi : Ketika Anak adam mati, seluruh perkara amalan terputus kecuali 3 perkara :
Ilmu yang bermanfaat, Anak yang sholeh, dan Shodqah jariyah.

·         Kita telah menjadi alum madrasah besar, yaitu alumni madrasah ramadhan.
·         Hadist Rasulullah,
“berapa banyak seseorang yang mendapatkan bulan ramadhan, tidak mendapatkan apa apa kecuali mendapatkan lapar dahaga.
·         Orang yang celaka adalah dalam hadist Nabi.
Orang yang diberi kesempatan berkali-kali Ramadhan, ramdhannya selesai, ramadhannya sempurna, tetapi ia tidak mendapatkan ampunan dari Allah SWT
·      Siapakah orang yang celaka itu ? Hadist riwayat ahmad, Rasulullah ketika naik hendak berkhutbah nabi berkata “.... Amin, ... Amin, ... Amin”
Sahabat berkata, ya Rasul apa yang engkau amini.. Rasul  menjawab bahwa “Aku ini telah mengaminkan doa dari malaikat Jibril :
Sahabat berkata : apa yang engkau aminkan doa malaikat Jibril.
Rasul berkata :
1.       Celaka seorang anak yang jika menjumpai orang tuanya sudah tua renta (sepuh) tetapi ia tidak mendapatkan syurga.
Pintu syurga terbuka lebar ketika kita menjumpai orang tua kita sudah tua renta, karena terdapat kebaikan yang berpahala besar ketika anak tersebut berbakti pada saat orang tuanya sudah tua renta. Bahkan sabarnya kita karena mengurus orang tua yang sudah tua renta itu berpahala, ini baru sekedar bersabar lho..
2.       Celaka seorang umat jika diberi kesempatan mendapatkan bulan ramadhan tetapi tidak mendapatkan ampunan dari Allah.
Ini adalah umat yang celaka setelah bulan ramadhan tetapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.
Celaka orang yang jika disebutkan nama Muhammad tetapi ia tidak bersholawat.

·      Inilah yang mendorong kita untuk bermuhasabah diri bahwa setelah ramadhan apakah ketaatan yang telah kita kerjakan diterima atau sama sekali tidak diterima oleh Allah.
Karena sungguh nabi mengingatkan berpaa banyak orang yang tidak mendapatkan pahala.

·      Imam Ibnu Qudamah, didalam kitabnya Lathoiful maarif bab Ramadhan, beliau menjelaskan
Setiap amal yang diterima oleh Allah pasti meninggalkan bekas, dan pengaruh kebaikan dalam kehidupan kita., kalaulah kita makan amak kenyang kalau minum maka menghilangkan dahaga..
Maka sungguh amal apalbila terangkat kelangit, membuka pintu langit, dicatat sebagai amal kebaikan kita, maka sungguh amal tersebut pasti akan meninggalkan sebuah bekas yaitu ketaatan yang lebih baik.

Ada 5 tanda jika amalan Ramadhan kita diterima adalah
      I.            Jazaul khasanati al khasanatu ba’daha
Imam Ibnu Rajab al-hambali menerangkan Sungguh sebuah amal apabila diterima oleh Allah, apabila amal itu terangkat ke langit, dibawa oleh malaikat-malaikat pencatat amal kepada Allah lalu kemudian amal itu diterima oleh Allah maka tanda nya adalah Allah akan berikan kekuatan dan ketaatan yang lebih besar kepadanya setelah ketaatan nya.
Maka jika ramadhan diterima ia bukan hanya menjalankan ketaatan disatu musim yaitu musim ramadhan , tetapi ia akan menjaga ketaatannya yang lebih besar setelah ramadhan.

Orang yang termasuk penduduk syurga kata beliau (Imam Qudamah) adalah al-amal ba’da ta’ath (mampu mendatangkan ketaatan setelah ketaatan).
Karena sungguh barangsiapa yang diterima amal ibadahnya apapun itu maka tanda diterimany amal itu Allah jadikan ia lebih baik kehidupan amalnya setelah ia menyelesaikan kehidupan amalny yang telah ia kerjakan.
-          Orang yang umrahnya diterima atau tidak , perhatikan grafik ketaatannya sebelum dan sesudah umrah.
Kalau ada orang yang setelah umrah kemudian berubah asalnya dia tidak pernah datang ke masjid (sholat berjamaah), tidak pernah bermuamalah dengan Quran, tetapi setelah pasca ia pulangnya dari Umrah lalu dia senantiasa menjaga ketatannya dia menjaga shalat jamaahnya sebagaimana ia menjaga shalatny ketik umrah, dia selalu bermualamah dengan Quran sebagaimana ketika ia menunggu waktu datangnya adzan dimasjid Nabawi / Masjidil Haram, maka sungguh itu berarti tanda amal umrahnya diterima oleh Allah sehingga Allah ketika menerima amal dari seorang hamba Allah memberikan sesuatu yang sepadan dengan amal, yaitu ketataan yang lebih besar.

Ketika menjalankan ketaatan dibulan Ramadhan itu menurut ana wajar, karena nuansanya itu nuansa ibadah. Orang berduyun-duyun datang ke masjid,  tetapi yang paling sulit adalah bagaimana melahirkan ketaatan setalah ramadhan itu usai, itulah menjadikan pembeda manakah diantara mereka yang diterima amalanya dibulan ramadhan dan yang tidak diterima.

Dalilnya adalah dalam surat Al-lail ayat ke 5-10 : (perhatikan apa yang dikatakan oleh Allah didalam Arys nya ) :
Kemudian imam ibnu rajab mengambil istidlal/ kesimpulan dari perkataan yang ia jelaskan dengan perkataan Allah ini :
(5) Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan kemudian bertakwa, (6) dan membenarkan tentang adanya pahala yang terbaik (surga), (7) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
Karena sungguh ketika amal yang kita lakukan diterima Allah maka sungguh itu akan memudahkan kita untuk melakukan amal lebih baik setelahnya.
(8) Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, (9) serta mendustakan pahala yang terbaik, (10) maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.

Amal  apabila diterima oleh Allah itu bagaikan magnet yang mampu menarik kepada amal yang setelahnya, karena barang siapa yang tidak dijadikan lebih baik maka sesungguhnya itu mungkin tanda bahwa ia merupakan amalnya yang tidak diterima oleh Allah.

Kemudian beliau meneruskan Wajazau sayyiati assayiatu ba’daha ( Amal apabila tidak diterima oleh allah entah tidak Ihklasnya, tidak iktibanya kepadanya kepada Rasul, karena tidak ada kualitas dari amal yang dikerjakannya,  maka ia akan diberikan Allah keburukan amal setelah. )
-          Ada orang yang mampu Haji, tetapi setelah haji ia tidak mau berubah, Akhlaknya penuh dengan keburukan, senantiasa tetangganya tidak pernah merasa aman berdampingan dengan dia,
Ada orang yang mencari ilmu begitu lama, tapi bukan akhlak yang terbentuk tetapi malah justru keburukan akhlaknya, orang membenci dia bukan karena kebenaran, tetapi orang membenci dia karena Akhlaknya yang buruk, padahal dibenci karena akhlak itu musibah
-          Dibenci karena kebenaran adalah anugerah, tetapi dibenci karena akhlaknya itulah musibah.
Rasulullah itu dibenci bukan karena akhlaknya tetapi Rasulullah itu dibenci karena kebenarannya,
Ada orang yang ketika bulan ramadhan menjalankan ketaatan setelah ramadhan itu selesai, selesai pula rangkaian ketaatannya,
Ketika Ramadhan menutup auratnya, membuat target 1 hari 1 jus, Menguras kantongnya untuk ia titipkan dijalan Allah , tetapi ketika Ramadhan itu selesai selesai pulalah ketaatan ramadhan yang ia kerjakan..dan ia hanya mengenal Allah saat Ramadhan saja.. padahal :
-          Abdullah bin Mas’udin mengatakan “sungguh orang yang paling buruk dikolong langit adalah orang yang mengenal Allah dan ketaatan hanya dibulan ramadhan saja”
Inilah yang menjadi perkara untuk kita bermuhasabah, maka kita perhatikan ketaatan kita dibulan Syawal, Dzul hijjah, Dzul qoddah,
Maka setidaknya sebagaimana kita mampu melahirkan ketaatan dibulan Ramadhan sungguh menjalankan ketaatan itu bukanlah hanya disatu musim, tetapi menjalankan ketaatan adalah dalam setiap musim, bagaimana kita berubudiyah menghambkan diri kepada Allah.

Marilah kita merenungkan diri kita, apakah kita berubah mendapatkan ketaatan setelah bulan ramadhan.
-          Mampu tetap tarawih
-          Mampu tetep tilawah
Ustman Bin Affan mengatakan bahwa “tanda bersihnya hati kita adalah ketika seorang membaca ayat alquran maka Allah tidak akan berikan rasa kenyang/ capek atas apa yang kita baca” kalau hati kita bersih.
Kalau kita mampu melaksakan ibadah dibulan ramadhan maka itulah yan menjadi pegangan
Karena hari ini kita sedang dinilai oleh Allah apakah kita menjadi lebih baik atau lebih baik  buruk setelah menjalani bulan Ramadhan.             


    II.            Ziyadatuhum khaufan
Ketika amal ibadahnya diterima oleh Allah, maka Allah akan mengisi kekosongan hatinya, dengan dijadikan kepadanya rasa takut dan khuwatir
Abdul Qasyim Al Muhammad mengatakan :
“Sesuatu yang paling mahal yang didapatkan hatinya adalah rasa takut, rasa khawatir,”

Assyaitonu yaidukumul faqra ( sesugguhnya syaiton itu membuat rasa takut terhadapat harta yang kita miliki)
Sudah terkumpul banyak nol rupiah didalam rekening kita, tetapi kita masih khawatir jangan-jangan anak-anak dan keluarga saya tidak cukup setelah saya mati, tetapi sebaliknya kata
Imam ibnu rajab mengatakan :
-          Kita diberikan rasa takut oleh syetan tentang harta dunia kita.
Sesungghunya syetan itu membuat rasa khawatir kepada diri kita akan kekurangan harta, padahal harta kita banyak
Sebaliknya
-          Allah itu membalik perasaan kita bahwa kita khawatir apabila amalan kita tidak diterima oleh Allah sehingga kita tidak mencukupkan yang wajib, artinya senantisa berbuat ketaatan yang sunah.
Rasa takut itu berat dan susah, karena kita jarang pernah memikirkan apakah amal kita diterima atau tidak.
Ketika rasa takut ini membuncah didalam hati orang-orang mukmin, maka ia tidak akan pernah cukup ketika beramal dan beribadah.
Dia merasa shalat wajibnya tidak diterima oleh Allah, dia akan melaksanakan sholat sunnah, ketika ramadhan dia merasa belum tentu diterima oleh Allah maka dia akan melaksanakan shalat sunnah, ketika ia merasa shalat tarawihnya tidak diterima oleh Allah maka ia merasa tidak cukup kemudiaan akan melaksanakan qiyamul lail untuk menggantikan kekurangan shalat tarawihnya ketika bulan ramadhan.
Rasa takut itu berat, susah dan mahal harganya berapa banyak dari kita itu tidak terfikir oleh amal kita sendiri, tapi seringnya syaitan membuat kita merenungkan berapa tabungan harta yang kita miliki, padahal tanda orang yang semakin ikhlas, semakin besar ia keikhlasannya semakin yang mereka khawatirkan itu amal mereka sendiri.
Kisah sahabat :
a.       Abu bakar sidiq ra,
Apa kurangnya beliau berkali-kali Rasulullah mengatakan kepada Abu bakar bahwa “Innaka min ahlil jannah”. ( Hai abu bakar, sesungguhnya engkau ini penduduk syurga )
Tapi subhanallah, ketika abu bakar mendapatkan legimitasi yang luar biasa bahwasannya ia mendapatkan syurga, itu bukan berarti kemudian abu bakar tidur,  rehat kemudian tidak beramal, tetapi justru semakin banyak tumpah air matanya karena takutnya ia kepada Allah sampai Aiysah ra mengatakan : Ya Rasulullah innahu rajulun raqid, ketika Rasulullah ingin menunjuk Abu Bakar menjadi Imam sampai Aisyah mengatakan : “Ya Rasulullah innahu rajulun raqid” sesungguhnya abu bakar itu laki-laki yang lemah, kalau baca alquran pasti nangis, padahal amal beliau adalah amal yang diterima oleh Allah, begitu tanda diterimanya amal beliau Rasulullah menyampaikan berkali-kali bahwa “Innaka min ahlil jannah”.
Tetapi justru semakin diterima amal ibadahnya Allah mengganti kekosongan hatinya dengan Allah mengisi rasa takut dan khawatir, bahwasannya amal yang ia kerjakan belum tentu diterima oleh Allah sehingga mereka tidak pernah letih didalam beramal mengganti dari yang wajib diganti dengan amalan sunnah dan disempurnakan dengan perkara-perkara yang lain.


b.      Umar Bin Khattab ra,
Apa kurangnya umar bin khattab,
Orang yang diberitahukan pernah diatas Gunung uhud, ketika uhud itu bergetar .
Rasulullah SAW mengatakan bahwasannya Umar itu menjadi salah satu dari orang yang akan syahidan, siddiq, “Tenanglah engkau wahai uhud susungguhnya diatasmu ada orang sidiq dan syahidan, siapa ? Umar bin Khattab dan ustman bin Affan “
Rasulullah pernah memberitahukan syurga ketika sedang duduk, hadist riwayat Muslim, lalu kemudian Rasulullah katakan kepada sahabat untuk memberitahukan umar , “ absyir lahu bia annalahul Jannah “ katakan kabar gembira kepadanya sesungguhnya allah telah memberikan syruga kepada Umar.
Tapi subhanallah apakah kemudian umar berhenti untuk beribadah, TIDAK !!
Justru rasa takutnya bertambah.
Ibnu Jauziah menerangkaan didalam kitabnya bahwa : sesungguhny aumar bin khattab itu di pipinya “ Kanal khattani asywadani min kasyratil buka, min khosyatillah” sesungguhnya Umar bin khattab kalau kamu perhatikan orangnya kamu akan dapatkan umar bin khattab ada ada 2 garis menghitam dibawah kedua matanya , kenapa karena min kasyratil buka, min khosyatillah, tidaklah menghitamnya pipinya Umar bin khattab kecuali adalah karena banyaknya beliau menangis karena takutnya ia kepada Allah.

Orang yang semakin tinggi amalnya, orang yang semakin ikhlas, para ulama mengatakan sungguh tanda diterimanya Allah akan jadikan ia lebih sibuk untuk memikirkan bagaimana kekurangan dirinya, sehingga dia tidak pernah mersa cukup dengan yang wajib, maka ia akan menambhanya dengan yang sunah.

Orang yang merasa ramadhannya belum tentu diterima oleh Allah maka  dia akan menambah dengan puasa sunnah, makanya kenapa puasa syawal itu sampai 6 hari, saya melihatnya mungkin ini tanda untuk menjawab rasa orang yang khawatir kalau ramadhannya itu tidak diterima oleh Allah.

c.       Abu Hurairah,
Ketika akan meninggalkan dunia, bercucuran air mata, sampai anaknya mengatakan “ Wahai abu Hurairah apa yang menyebabkan engkau menangis ?”
Abu Hurairah mengatakan : “tull shafar, qillatul A’mal” sesungghunya wahai anakku perjalanan yang akan ditempuh ayahmu itu begitu panjang tanpa batas, dan sedikit amal yang dikerjakan oleh ayahmu ini.”
Padahal seoran gAbu Haurairah, meladzimi Rasulullah setiap harinya, tinggal di suffah yaitu bersambung dengan masjid karena tidak memiliki rumah, senantiasa menyampaikan hadist kepada para sahabat, itupun ketika beliau akan meninggal dunia yang beliau khawatirkan adalah amalannya.

Orang yang semakin diterima amal ibadahnya, itu akan menjadikan ia semakin khawatir , kita selaku alumni ramadhan pu sama kalau kemudian Allah terima amal ibadah kita dibulan ramadhan justru Allah akan buat rasa khawatir didalam diri kita, inilah yang menjadikan para sahabat kalau sehabis mengerjakan Ramadhan kemudian mereka saling mengucapkan Doa, “ Taqaballahu minna waminkum”. (semoga Allah menerima amalan saya dan engkau).
Karena mereka tahu beratnya amal diterima oleh Allah, saking mereka mengetahui beratnya amal itu diterima lalu kemudian mereka saling mendoakan supaya mudah-mudahan diterima oleh Allah.

Mungkin ada yang bertanya semacam ini, bukankah itu tanda suudzon kita kepada Allah, kalau kita berfikir tidak diterima amal kita pada Allah bukankah Rasulullah bersabda : “Allahu inda dhonni abdihi” sesungguhnya Allah itu beserta prasangka hambanya.
Kalau kita berfikir tidak diterima , ya tidak diterima beneran..
Nah, ini itu bukan Suudzon sama Allah, ini  namanya Khauf, kita kemudian takut dan khawatir, bapak – bapak mungkin punya anak kelas 3 SMP atau SMA, pasti mereka takut dan khawatir.
Apa yang mereka takut dam khawatirkan ? yaitu tentang UJIAN NASIONAL,
1.       setiap tahun standar nilai bertambah,
2.       Mereka mendengar berita bahwa tidak semua orang yang mereka pintar itu mereka akan lulus dalam ujian nasional.
Berapa banyak orang-orang pintar yang kemudian tidak lulus dalam ujian nasional.
3.       Mereka khawatir perjalanan mereka belajar selama 3 tahun hanya ditentukan selama ujian 3 hari,
APA yang terjadi jika kemudian siswa tersebut menjadi siswa yang takut, kalau takutnya benar ia akan belajar lebih banyak.
Waktu siang yang biasa dipakai untuk tidur ia akan pakai untuk belajar,
Sore hari yang gak biasa pakai untuk kursus ia pakai untuk kursus,
Malam hari yang yang gak biasa private, ia pakai untuk private,
Kenapa semacam itu, karena semakin besar rasa takut dan khawatir muncul dihatinya semakin ia bertambah belajarnya.

Pada hakikatnya inilah cara Allah menerima amal kita yang kita kerjakan, Allah akan memberikan rasa takut dan rasa takut itu akan mendorong diri kita untuk supaya lebih taat sebagaimana rasa takutnya anak SMP/SMA ketika ia takut akan tidak lulus ujian, semakin banyak ia akan belajar.

Orang yang pintar apakah ketika akan ujian nasional tidak belajar ?? tidak malah ia justru semakin banyak belajar.
Sama pula ketika ada orang yang banyak diterima amalnya, qiyasnya adalah semacam itu.
Rasa takut dan khawatir itulah yang mendorongnya untuk tidak pernah letih dalam dalam beramal dan tidak pernah cukup untuk beribadah kepada Allah.

Rasulullah sampaikan dalam hadistnya yang shohih, “oran mukmin itu sifatnya banyak, tetapi salah satu sifat diantara orang mukmin itu apa, mereka itu tidak akan pernah kenyang mendengarkan pendengaran kebenaran, ilmu, ketaatan, sampai mereka menapaki kakinya diatas syurga baru mereka akan merasa cukup untuk beramal.”

Orang yang khawatir dan takut setidaknya akan mereka lakukan adalah :
1.       Berdoa
Banyak-banyaklah kita selepas ini meminta agar Allah menerima amalan kita,
Nabi ibrahim saja yang disebut Cholilullah (Kekasih Allah), beliau ketika habis membangun ka’bah, kemudian beliau berdoa mengangkat tangan “Rabbana taqqabal minna” ya Allah terimalah apa yang telah kami lakukan.
Padahal Nabi padahal Chlillah.

Doa yang senantiasa dilakukan dan diladzimi Rasulullah ketika Setelah Shalat Subuh adalah, “ Allahumma inni as aluka ilman nafiian, wa riskan tayyiban, wa amlan mutaqabbalan”
“Ya Allah aku minta kepada mu ilmu yang bermanfaat, rejeki yang toyiban, dan amalan yang engkau terima.”
Padahal beliau adalah Rasulullah, dan setiap amalan beliau adalah amalan yang diterima, dan beliau akan ditempatkan oleh Allah disyurga yang paling tinggi, itupun beliau masih meminta supaya amalnya diterima oleh Allah terlbih lagi KITA ??

2.       Sikap untuk tidak mencukupkan yang wajib saja.
Jangan pernah kita berfikir terlalu minimalis, yang penitng saya sholat, zakat, sedekah Haji, Umarah, selesai.
Itu bukan sifat orang Mukmin karena sifat orang mukmin itu selalu menambakan dengan yang sunah dan ibadah yang lainya.


  III.            Tujuan utama adalah Akhirat.
Jika amalan diteima oleh Allah , mala Allah akan jadikan hatinya berorientasi untuk akhirat.
Sehingga ketika seorang diterima alam ibadahnya maka  Allah akan membimbing hatinya untuk berorientasi akhirat dan perminataan akherat mereka lebih banyak ketimbang dunia mereka. Dan Allah senantiasa mengabulkan permintaan-permintaan akherat mereka, walaupun terkadang Allah tidak mengabulkan permintaan dunia mereka.

Pernahkah kita melihat orang yang Shalih beriman luar biasa, tetapi ketika meminta dunia mereka tidak dikabulkan oleh Allah, walaupun ada yang dikabulkan ada yang tidak.
Ketika jualan Habbatusauda rugi, jualan madu tidak pernah untung, merintis bisnis ditipu, tapi orangnya shalih.
Karena memang kalau permintaan dunia itu tidak selalu dikabulkan oleh Allah,
Ini sekaligus menjadi jawaban buat kita bahwa ketika Ya Allah apa kurangnya saya beribadah ketika meminta ini dan itu tidak dikabulkan, karena permintaan dunia itu tidak selalu dikabulkan oleh Allah dari seorang hamba. Tetapi ketika ia orang yang shalih ketika ia meminta akhirat Allah kabulkan permintaan akhirat mereka karena KARENA TIDAK ADA SESUATU YANG SEPADA DENGAN AMAL KECUALI PERMINTAAN AKHIRAT.

Lihat lah para sahabat ketika mereka menikmati lezatnya iman, maka mereka selalu meminta akhirat
1.       Ubay Bin Kaab
Yang selalu sakit demam ketika sore hari sampai beliau meninggal.
Karena beliau pernah bertanya kepada Rasulullah bahwa “apakah betul penyakit demam itu akan menggurkan dosa ?”
Rasulullah kemudian berkata “ya, janganlah kalian mencela dengan penyakit demam karena sesungguhnya demam itu menggugurkan dosa”.
Setelah itu Ubay bin Kaab pulang dan berdoa kepada Allah “ YA Allah berikanlah aku ini demam yang menggugurkan dosa ku”

2.       Seorang wanita yang diberi penyakit anyan,
“ Ya rasulullah saya sabar terhadap penyakit ayan saya, tetapi saya meminta kepada Allah agar ketika penyakit anyannnya kambuh itu tertutup auratnya”
Allah mengabulkan doa tersebut.

3.       Saad bin Muad.
Ketika dalam perang Khandak, tangannya itu tertancap dengan panah, darah itu sudah mengucur mengalir deras.
Dia berdoa “ Kalau memang bani quraidha, satu bani Yahudi yang telah berkhianat kepada Rasulullah, itu memang aku harus selesaikan kewajibanku kepada mereka untk mengadili mereka karena pengkhianatan mereka kepada Allah, hidupkan dan kuatkanlah aku ya Allah.” à permintaannya berhenti.

Setelah itu, “Ya Allah kalau memang sudah selesai tugas ku ini, izinkanlah aku ini kembali kepada sisiMu.”

Ketika meninggal dunia Saad Bin Muad, Rasulullah mengatakan “ sesungguhnya kematiannya mengguncangkan Arsynya Allah.”

4.       Ada arab badui
Ketika Rasululullah membagikan iniloh Ghanimah, dia mengatakan : “Ya Rasulullah, saya itu kalau berjihad dijalan Allah tidak untuk mendapatkan ghanimah (padahal ghanimah adalah harta yang paling halal), saya itu menginginkan ketika saya berjihad itu terkena panah tepat dikerongkongan saya lalu saya mati dijalan Allah”

Kemudian peperangan datang berikutnya kemudian Allah memberikannya persis kematiannya terkena panah tepat kearah kerongkongannya ketika dia menunjukannya kepada rasulullah.

Kemudian dikatakan oleh para ulama bahwa, orang yang diterima amal ibadahnya maka Allah kabulkan permintaan akhirat mereka, kadang-kaadang mereka meminta tentang urusan dunia kadang wajar tidak dikabulkan oleh Allah, karena kalau dunia itu Allah kasih baik orang kafir maupun bukan kafir , TETAPI permintaan akherat tidak pernah Allah kabulkan kecuali kepada orang-orang yang Allah pilih dari hambaNYA, dan cara Allah memilih seseorang itu yaitu dari amal shalih yang Allah terima.

Kisah nyata dari seorang ikhwan yang habis Umrah, karena pekerjaanya banyak terjadi syubhat.

Oleh karena itu ketika Amal shalih Ramadhan kita diterima oleh Allah, maka saat kita meminta tentang urusan akherat semisal istiqomah maka Allah akan kabulkan tersebut, minta sabar.

Salah satu doa indah yang disampaikan oleh Rasulullah adalah “ Ya Allah janganlah engkau jadikan dunia itu sebagai obsesi terbesar dalam hidup kami”. (Dunia itu wasilah (sarana) bukan ghayah (tujuan).
Ini Rasul khawatir terhadap fitnah dunia.

 IV.            Allah akan tambahkan sifat Khudu nya (patuh terhadap syariat islam tanpa syarat).
Sebagaimana patuhnya kita ketika didalam bulan Ramadhan itu. Padahal bermacam-macam syariat dibebankan kepada kita ketika Ramadhan, Shaum / puasa, sahur, tarawih, quran, shodaqah, zakat, dan apa-apa yang membatalkan puasa maka kita akan tinggalkan.

Ketika haji kita disuruh thowaf 7 kali tidak ada yang protest karena itu syariat.
Ingatlah bahwa syariat yang Allah tentukan kepada kita bukanlah televisi layaknya kita meimilih acara mana yang bagus itulah yang akan kita tonton, maka itu bukanlah tanda orang yang khudu / patuh.

Karena sesungguhnya iman itu ditakar dari ketundukan kita kepada Allah, sebagimana pasir putih dengan rasa manisnya.
Jika melihat pasir putih tidak manis, berarti itu bukan gula, tetapi jika manis itulah guna..
Inilah Iman, orang yang mengaku iman adalah yang disertai dengan ketundukan kita kepada Allah.

   V.            Istiqomah
Untuk menjaga keilmuan dan keistiqomahan kita,
Datang kemajlis ilm,  Bertemu orang orang sholih
·       
Disusun       : M. Fahri Apriyanto
Sumber       : Ust. Oemar Mitha,Lc.