
Pencuri itu berkata, “Baik, terima kasih.” Ia pun berwudhu dan shalat dua rekaat. Setelah selesai shalat, pencuri itu meminta” Wahai malik, apakah Anda mengijinkan aku untuk menambah shalat dua rekaat lagi?”
“Tambahlah sesuai dengan kemampuan yang Allah berikan untuk Anda.” Jawab malik bin Dinar. Pencuri itu pun terus melanjutkan shalatnya hingga menjelang subuh. kemudian Malik berkata, “pergilah dalam keadaan baik.”
Pencuri itu berkata, “Tuan, apakah Anda mengijinkan aku untuk tinggal bersama hari ini? karena saya berniat untuk shaum hari ini.”
Malik menjawab, “tinggallah di sini sesukamu.” lalu ia tinggal bersama Malik bin Dinar selama beberapa hari dan shaum di siang harinya. Tatkalaia hendak pergi, ia berkata, “Wahai Malik, sya ing taubat dengan sungguh-sungguh”
Malik menjawab, “Itu semua di tangan Allah! Akhirnya pencuri itu bertaubat dan bagus taubatnya. Tatkala ia bertemu dengan temannya yang juga seorang mantan pencuri, ia ditanya, “bagaimana hasilnya, saya rasa kamu mendapat banyak harta. ” Ia menjawab, Wahai temanku, aku mendatangi rumah Malik bin Dinar untuk mencuri (harta)nya, tapi justru dia yang akhirnya mencuri (hati) ku. Sekarang aku sudah bertaubat kepada Allah.” (Mukhtaraat wa Lathaif, Abdul Malik Al-Qaasim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar